.st0{fill:#FFFFFF;}

Mengenal Arus Kas Sebagai Aspek Penting Untuk Membangun Perusahaan 

 May 21, 2021

By  Coach Tom

Dalam dunia akuntansi, arus kas yang disebut dengan istilah cash flow merupakan laporan keuangan yang menyatakan pengaruh kas dari kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.

Berdasarkan PSAK No.2 (2002:5) arus kas merupakan arus masuk dan keluar kas. Laporan arus kas berbentuk ringkasan dari pendapatan dan pengeluaran dari dana kas perusahaan dalam periode tertentu.

Memahami Pengertian Kas Adalah Penting Dalam Berbisnis

Istilah kas dalam ilmu akuntansi memiliki pengertian yang luas. Kas digolongkan pada salah satu aset yang bersifat paling lancar. Semakin besar nominal kas, maka dinilai semakin lancar. Maka dari itu, para pelaku bisnis harus paham mengenai kas agar usahanya berjalan dengan lancar. Kas merupakan sebuah investasi jangka panjang maupun pendek yang dapat dijadikan dalam jumlah tertentu.

Mengetahui Motif Manajemen Kas Dalam Berbisnis

Manajemen kas merupakan kegiatan untuk memperkirakan, merencanakan, mengumpulkan, mengeluarkan dan menginvestasikan kas yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Dengan manajemen kas yang baik dapat melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Tidak adanya penataan manajemen kas dapat menghambat perkembangan sebuah bisnis.

Perusahaan dapat mengalami gulung tikar meskipun menghasilkan pendapatan tinggi tanpa diimbangi manajemen kas yang baik. Pengelolaan uang kas sangat diperlukan oleh perusahaan karena kondisi bisnis selalu berada dalam ketidakpastian. Ada berbagai macam kemungkinan yang tak terduga. Pelaku bisnis harus siap berada pada kondisi apapun. Untuk itu, tatanan kas perlu dikelola sebaik mungkin untuk menghindari risiko buruk yang dapat terjadi.

Manajemen kas sudah menjadi fungsi paling dasar dari segi pengelolaan keuangan bisnis. Pemegang kuasa atas manajemen kas wajib mengetahui nilai kas yang dibutuhkan untuk keperluan bisnis. Terdapat empat motif dalam manajemen kas, yaitu:

1. Motif Transaksi

Sama halnya dengan orang yang memerlukan uang agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengelola sebuah bisnis juga membutuhkan dana segar untuk membiayai kegiatan operasional, seperti membayar tagihan, membeli peralatan, membayar hutang dan membayar gaji karyawan.

Uang tunai menjadi sarana yang penting untuk melancarkan transaksi yang diperlukan. Permintaan uang sebagai transaksi dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan.

Semakin tinggi pendapatan maka transaksi yang dilakukan semakin besar. Ini berarti jumlah uang yang dibutuhkan juga semakin besar.

2. Motif Berjaga-Jaga

Perusahaan memiliki motif berjaga-jaga agar dapat mengatasi kebutuhan yang tak terduga, misalnya kecelakaan dan kebakaran. Dana cadangan ini biasanya disiapkan oleh perusahaan karena kondisi bisa berubah secara tiba-tiba.

Dengan adanya dana atau uang, maka perusahaan bisa lebih siap dalam menghadapi kejadian tak terduga di masa depan. Motif ini akan menghasilkan keuntungan karena uang cadangan dapat dipakai setiap saat dan mudah ditukarkan.

3. Motif Spekulatif

Tujuan dari motif spekulatif adalah untuk mendapatkan keuntungan pada suatu kesempatan. Dalam hal ini keuntungan akan didapatkan jika perusahaan dapat melihat dengan baik bagaimana kemungkinan kondisi pasar di masa yang akan datang. Contohnya, sejumlah uang kas perusahaan diinvestasikan kembali dengan harapan nantinya memiliki harga tinggi setelah membeli sekuritas tersebut.

4. Motif Compensating Balance

Pada dasarnya, motif ini terdapat sifat keterpaksaan perusahaan karena meminjam uang dari bank atau lembaga lain.

Ini terjadi karena saat meminjam uang, bank mengharuskan perusahaan memiliki tabungan pada rekening bank yang bersangkutan. Sebagai syarat pencairan dana hutang, bank menghendaki terdapat sejumlah uang yang ditinggalkan dalam rekening.

Contohnya, perusahaan yang meminjam dana 20 juta rupiah dari bank diharuskan memiliki saldo simpanan sebesar lima juta rupiah. Dengan begitu, pihak bank bisa menurunkan dana hutung yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Tujuan Pembuatan Laporan Arus Kas Yang Perlu Diketahui Untuk Menjalankan Bisnis

Sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis dengan baik memiliki laporan uang kas yang lengkap. Dari isi laporan tersebut, pemilik bisnis dapat melihat hal yang ingin diketahui.

Meski terlihat sebagai laporan yang menyajikan data keuangan perusahaan, di lain sisi juga dapat melihat hal lain.

Sehingga bukan hanya angka pendapatan dan pengeluaran saja yang dianalisa. Berikut ini tujuan dari pembuatan laporan keuangan arus kas yang harus dimiliki oleh perusahaan.

1. Memberikan Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran

Laporan arus kas dibuat untuk menyajikan data tentang nilai penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama satu periode akuntansi, ditambah dengan kegiatan pendanaan.

Isi dari laporan arus kas harus relevan dan disajikan secara detail. Laporan penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu digunakan untuk menginformasikan nilai dari kegiatan operasional perusahaan.

Dari laporan ini nantinya bisa digunakan sebagai alat pembayaran dalam investasi dan mendukung kegiatan operasional perusahaan untuk tahap selanjutnya.

Kas yang dimiliki perusahaan dapat disimpan pada bank yang terpercaya atau disimpan di dalam perusahaan, sehingga selalu siap digunakan saat dibutuhkan.

2. Sebagai Dasar Dalam Mengambil Keputusan

Jika saat ini sedang menjalankan sebuah bisnis, maka laporan keuangan arus kas yang disebut dengan istilah cash flow dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Ini karena di dalam laporan tersebut berisi aspek-aspek penting yang dibutuhkan perusahaan untuk memecahkan masalah dan menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.

Sebagai pemilik bisnis, maka wajib melihat dan melakukan pengecekan terhadap laporan cash flow.

3. Melihat Perbedaan Antara Laba Bersih Dengan Kas Bersih

Laba bersih pada perusahaan menjadi sangat penting karena menunjukkan hasil pencapaian. Dengan kata lain, laba bersih sering dijadikan sebagai indikator keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan dari periode satu ke periode lain.

Akan tetapi, hal ini telah banyak yang mengkritik karena dalam dasar aktual, laba bersih didapatkan setelah perusahaan membuat estimasi. Sedangkan estimasi tersebut sering kali berbuah pertanyaan besar karena diragukan. Pembuatan laporan arus kas dapat membantu perusahaan mengetahui penyebab dari perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasional.

Pembiayaan dan transaksi investasi melibatkan dana kas dan non kas dalam satu periode. Melalui laporan tersebut pemilik bisnis dapat mengerti alasan aktiva maupun kewajiban menjadi bertambah atau berkurang selama periode tersebut.

4. Memeriksa Hubungan Antar Bagian Atau Pos

Saat pertama kali mulai menjalankan usaha, banyak yang menangani semua sendiri termasuk menulis laporan keuangan. Bahkan ada yang sama sekali belum memulai membuat laporan arus kas yang memadai. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha semakin tumbuh dan membutuhkan tenaga baru, sehingga dibentuk beberapa bagian untuk mengelola bisnis di pasaran. Karena telah terbentuk divisi atau bagian yang bertanggung jawab atas tugas tertentu, maka diperlukan pengecekan berkala.

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kinerja masing-masing pos. Cara mengeceknya bisa dilakukan dengan melihat laporan uang kas. Dengan melakukan pengecekan antar pos, dapat memberikan gambaran terhadap masalah tanpa perlu merinci satu per satu.

Dari pemeriksaan hubungan antar pos akan didapatkan prediksi yang cukup baik terhadap waktu, jumlah dan ketidakpastian yang mungkin terjadi.

5. Sarana Evaluasi Kemampuan Perusahaan

Agar perusahaan terus berkembang, maka dibutuhkan evaluasi dari berbagai sisi. Laporan kas dijadikan sebagai sarana evaluasi kemampuan entitas perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara kas. Selain itu juga dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengukur waktu dan kepastian perusahaan dalam menghasilkan kas pada jangka waktu tertentu. Struktur keuangan entitas yang perlu dievaluasi termasuk juga solvabilitas dan likuiditas.

Kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi kewajiban dapat terlihat dari besarnya perbedaan biaya, pembayaran dividen dan beban dalam akuntansi. Laporan keuangan dari arus kas akan lebih baik jika dibandingkan dengan data aktual. Ini karena laporan tersebut dapat membantu perusahaan membuat perkiraan terhadap jumlah, waktu, serta kemungkinan yang terjadi pada masa depan.

Dengan begitu perusahaan dapat mengukur kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas pada masa yang akan datang berdasarkan hakikat akuntansi.

Metode Yang Dapat Digunakan Untuk Menyusun Anggaran Kas

Anggaran kas merupakan alat yang digunakan oleh pemilik bisnis atau pihak berwenang yang ditunjuk untuk mengatur kebutuhan jangka pendek. Laporan ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dana selama masa periode berjalan terhadap anggaran.

Anggaran kas perusahaan perlu disusun secara detail tentang jumlah kas dan catatan terhadap perubahan yang terjadi selama periode berjalan. Perubahan tersebut dapat berbentuk penerimaan dan pengeluaran. Anggaran kas dibuat sebagai alat memantau kondisi kas secara langsung. Penyusunan anggaran perlu disesuaikan antara kas, utang dan pendapatan dari penjualan produk.

Anggaran kas digunakan sebagai alat ukur atas target yang telah dibuat. Dengan begitu dapat terlihat gambaran posisi kas pada setiap periode. Dari anggaran kas akan ketahuan berapa kelebihan atau kekurangan kas, bahkan bisa saja mendapati kesempatan berinvestasi.

Tentu saja dalam penyusunan anggaran kas tidak bisa dikerjakan seadanya. Perlu dipahami anggaran kas merupakan bentuk laporan yang penting bagi perusahaan. Anggaran ini berisi seputar nilai yang berpengaruh terhadap kas dari seluruh kegiatan operasional perusahaan. Dengan menggunakan metode yang tepat, maka akan membantu perusahaan menyelesaikan masalah.

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk membuat anggaran kas perusahaan, yakni:

1. Metode Langsung

Metode langsung dikenal juga dengan metode perkiraan kas. Penggunaan metode ini dibuat berdasarkan analisis penambahan dan pengurangan rekening kas yang telah dianggarkan. Analisis harus dibuat secara rinci dan menyeluruh karena akan mencerminkan semua arus kas yang masuk dan keluar dari perencanaan anggaran, misalnya pengeluaran untuk penambahan modal, penjualan alat dan biaya operasional.

Metode ini sering digunakan untuk merencanakan kas jangka pendek yang merupakan bagian dari rencana laba tahunan. Metode ini memiliki keunggulan, yaitu berisi sumber dan penggunaan kas di dalam laporan arus kas. Cara ini lebih mudah dimengerti karena menggolongkan beberapa kategori utama dari kegiatan operasional perusahaan.

Informasi yang disajikan lebih banyak, sehingga memudahkan pemilik bisnis untuk mengambil keputusan tepat terhadap masalah yang telah atau akan terjadi. Sumber data penggunaan metode ini didapatkan dari buku kas kecil dan buku kas bank.

2. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung disebut juga dengan metode ikhtisar rugi-laba. Cara menyusun anggaran ini sesuai untuk kas jangka panjang. Dalam metode ini terlihat hubungan antara laporan laba-rugi, laporan arus kas dan neraca. Arus kas pendanaan, operasional dan investasi disusun sesuai dengan neraca dan laporan laba-rugi.

Laba atau rugi bersih dapat disesuaikan dengan memeriksa pengaruh dari transaksi, pembayaran kas untuk kegiatan operasional sebelum dan setelahnya, serta penangguhan dari penerimaan.  Seluruh beban yang berhubungan dengan arus kas dalam pendanaan dan investasi juga turut menjadi poin pengecekan.

Sumber data yang digunakan untuk menyusun metode tidak langsung berasal dari laporan laba-rugi pada periode berjalan dan neraca periode berjalan dan sebelumnya. Karena data dapat ditemukan dengan cepat, metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.

Penghitungan kas dimulai dari pendapatan atau laba bersih, sehingga akan diperoleh arus kas dari kegiatan operasional perusahaan.

Dokumen Yang Diperlukan Untuk Mengelola Kas Kecil

Para pelaku bisnis tidak hanya dihadapkan pada bagaimana produk terjual laris manis di pasaran, tapi juga harus menghadapi kenyataan bahwa banyak pengeluaran yang dibutuhkan. Bukan pengeluaran besar, pengeluaran kecil yang jumlahnya sedikit justru memerlukan perhatian khusus. Ini karena pengeluaran kecil biasanya sering terjadi dan tidak membutuhkan dana terlalu besar.

Akan tetapi, apabila tidak dikelola dapat menyebabkan kerugian sedikit demi sedikit. Agar tidak kebobolan, bisnis yang dijalankan perlu memiliki pengelolaan terhadap kas kecil.

Kas kecil yang disebut juga dengan petty cash adalah dana yang dibentuk untuk masalah pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil. Kas kecil diandalkan untuk membayarkan sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan oleh pimpinan atau karyawan demi kelancaran bisnis.

Biasanya dana yang dibayarkan dari kas kecil berupa uang tunai sehingga tidak ekonomis jika menggunakan cek. Karena tak kalah penting, kas kecil perlu dikelola dengan baik agar tercipta keseimbangan dan transaksi keuangan tetap terpantau. Untuk menjalankan itu semua, memerlukan suatu media sebagai bukti yang tercatat.

Maka dari itu diperlukan beberapa dokumen penting di bawah ini agar pengelolaan kas kecil berjalan dengan baik.

1. Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar perlu dibuat sebelum mendapatkan dana dari pengeluaran kas kecil. Dokumen ini digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran uang tunai, seperti membayar utang, membayar sewa, pembayaran gaji karyawan, termasuk pembelian tunai yang diperoleh dari kas kecil.

Secara umum, pencatatan dalam dokumen ini bermanfaat sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi pada fungsi kas besar. Dalam pengelolaan kas kecil, dokumen ini juga sangat diperlukan untuk mengisi kembali dana kas kecil.

2. Cek

Dalam dunia akuntansi, cek sudah tidak terdengar asing. Seperti halnya dengan uang, cek merupakan barang berharga. Maka dari itu, harus berhati-hati dalam penggunaannya. Cek berisi perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran terhadap sejumlah uang kepada lembaga atau seseorang.

Nama lembaga atau orang tersebut harus dicantumkan pada dokumen ini. Karena cek juga berfungsi sebagai alat tukar, maka penerima dana harus memiliki rekening pada bank yang ditunjuk.

3. Permintaan Pengeluaran

Dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK) menjadi alat yang digunakan oleh pemakai dana dari kas kecil. Bagi pemakai dana, dokumen ini berfungsi untuk meminta uang kepada pemegang dana kas kecil. Sedangkan untuk pemegang dana kas kecil, dokumen ini difungsikan sebagai bukti dari pengeluaran kas kecil.

Kemudian pemegang kas kecil akan menyimpan atau mengarsipkan dokumen ini berdasarkan nama pengeluaran dana. Bentuk dokumen PPKK secara sekilas seperti kuitansi. Terdapat jumlah dana yang diminta yang ditulis dengan angka dan huruf. Ada kolom penjelasan yang disediakan bagi pemakai dana kas kecil untuk menyatakan keperluan mengeluarkan dana kas kecil.

4. Bukti Pengeluaran

Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK) dibuat oleh orang yang menggunakan dana kas kecil. Untuk selanjutnya, orang tersebut yang akan bertanggung jawab terhadap pemakaian dana kas kecil. Pemberian dokumen ini disertai dengan bukti kuat yang menunjukkan adanya pengeluaran terhadap kas kecil. Kemudian dokumen dapat diserahkan kepada pemegang kas kecil. Dalam dokumen ini akan terlihat besaran dana yang diterima, dana yang telah dikeluarkan dan sisa dari penggunaan dana. Sisa bisa terjadi kurang atau lebih.

5. Permintaan Pengisian Kembali

Dokumen permintaan pengisian kembali harus dibuat oleh pemegang atau orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan kas kecil. Pembuatan dokumen ini ditujukan kepada bagian utang untuk dibuatkan bukti kas keluar sebagai pengisian kembali dana kas kecil.

Contoh Laporan Arus Kas Yang Mudah Diterapkan Dalam Perusahaan

Laporan keuangan berupa arus kas berguna untuk mengecek pemasukan dan pengeluaran pada perusahaan. Laporan tersebut menampilkan pengaruh kas terhadap kegiatan operasional, pendanaan, investasi, kenaikan dan penurunan bersih dalam periode tertentu. Beberapa contoh laporan arus kas yang mudah diterapkan menggunakan metode langsung dan tidak langsung.

1. Langsung (Direct)

Penyusunan laporan arus kas menggunakan metode langsung kegiatan operasional dicatat secara detail. Kemudian rincian tersebut diubah menjadi arus kas yang masuk dan keluar.

Nantinya, kondisi tersebut akan diperinci kembali menjadi jenis penerimaan atau pengeluaran dari kas. Metode ini menggunakan standar yang terdiri dari laporan kegiatan pendanaan, investasi dan operasional.

2. Tidak Langsung (Indirect)

Pada kasus laporan yang menerapkan metode tidak langsung, arus kas diperoleh dari kegiatan operasional dengan mengecek laba bersih. Laba bersih tersebut didapatkan dari laporan laba-rugi bersama dengan aspek lain, seperti biaya penyusutan yang diakibatkan oleh pembayaran dana investasi.

Manfaat Dari Buku Kas Umum Bagi Perusahaan

Buku kas umum merupakan alat manajemen keuangan yang masih digunakan hingga saat ini. Keberadaannya bahkan sangat diperlukan oleh perusahaan besar maupun kecil.

Meski bentuk buku ini cukup sederhana, tapi memiliki manfaat yang luar biasa bagi perusahaan.

1. Melindungi Uang Perusahaan

Uang menjadi alat penukaran yang sangat vital. Perusahaan memerlukan catatan yang menunjukkan jumlah uang yang tersimpan. Dalam hal ini buku kas umum dijadikan sebagai solusi yang tepat. Pemilik usaha dapat menghitung uang setiap hari dan mencocokan dengan saldo yang tertulis pada buku kas.

2. Bahan Analisa Pendapatan

Buku kas umum digunakan sebagai alat mencatat berbagai macam transaksi. Maka dari itu, setiap pemasukan dan pengeluaran dari kas harus tercatat. Jika ada kesalahan dalam pencatatan, kemungkinan akan muncul masalah yang lebih besar. Melalui buku tersebut, pemilik usaha dapat menganalisa sumber pendapatan.

3. Memonitor Aliran Dana

Pengelolaan usaha yang baik dapat terlihat dari pengendalian biaya dan pengeluaran dari kas. Buku kas menyajikan informasi tentang masuk dan keluarnya dana, begitu juga dengan tujuan pengeluaran.

Dengan buku kas umum, pemilik usaha dapat memonitor pergerakan dana kas. Pengeluaran pun dapat dikendalikan agar tidak lebih besar dari pemasukan.

Pentingnya Bukti Kas Keluar Dalam Berbisnis

Bukti kas keluar dijadikan sebagai bukti transaksi berupa pengeluaran dari kas maupun bentuk pembayaran. Bukti ini digunakan sebagai dokumen untuk membuat laporan pengeluaran kas. Jelas, keberadaan bukti ini sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut tentang biaya yang dihabiskan untuk kegiatan operasional atau yang lainnya.

Perusahaan yang mengabaikan dokumen ini dapat mengakibatkan keteledoran saat menyusun laporan arus kas. Kondisi arus kas perusahaan dapat dijadikan sebagai panduan sehat tidaknya perkembangan bisnis. Arus kas dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan sebuah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Karena merekam berbagai transaksi. Maka dari itu, perusahaan memerlukan pencatatan yang baik. Untuk memperoleh gambaran arus kas dapat menuju www.tommcifle.com yang menyediakan berbagai wacana bisnis.

Coach Tom


Dia pernah terpilih menjadi TOP 100 COACH in the World yang terbaik dan tercepat di Platinum Mentor Coach. Pada saat yang bersamaan, penyuka hobi travelling ini mendapat penghargaan Action Man Award Asia Pacific 2007 dan menjabat sebagai Head of Coach Indonesia. Menyandang berbagai sertifikasi dan award, yaitu Exclusive Master License Money Coaching Institute, USA, Master Coach Money Coaching pertama di Indonesia, dan Man of The Year Six of The Best versi Majalah ME Asia, dll.

Your Signature

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Related Posts

Program Pinjaman Ibu Berdaya Kospin Sumber Rizki Mendorong Ekonomi Keluarga dan Kemajuan Nasional
Manajemen Piutang: Pengertian Manajemen Piutang, Tujuan & Fungsinya
Ciptakan Annual Meeting yang Berkesan
20 Pertanyaan Performance Appraisal Tahunan
>